Skip to content

Jangan Mengejar Kesuksesan. Tapi, Kejarlah Kesempurnaan

Jangan 2BMengejar 2BKesuksesan. 2BTapi 252C 2BKejarlah 2BKesempurnaan
Jangan Mengejar Kesuksesan. Tapi, Kejarlah Kesempurnaan. Maka Kesuksesan akan Mengejarmu.
Indrawirawan – Qoute di atas saya ambil dari film “3 Idiots”. Salah satu qoute yang menurut saya sangat berenergi dalam film tersebut.

Jangan Mengejar Kesuksesan. Tapi, Kejarlah Kesempurnaan. Kalimat bijak ini keluar dari mulut Ranchhodas Shamaldas Chanchad – Rancho, saat menasehati teman karibnya Rajoo. Pasalnya, Rajoo waktu itu terasa kehilangan arah tentang kehidupannya.
Dalam film ‘3 Idiots’, Rajoo diceritakan berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya adalah pensiunan pos yang seluruh gaji pensiunannya telah digunakan untuk mengobati sakit stroke yang dideritanya. Sedangkan ibunya, adalah pensiunan guru yang setengah gaji pensiunannya digunakan untuk menyekolahkan Rajoo, memenuhi kebutuhan keluarga, dan membantu pengobatan suaminya, ayah Rajoo.

Pernikahan kakak perempuannya menjadi mustahil terjadi karena harus membayar mas kawin 800 rupee. Kehidupan  keluarganya sangat miris. ‘Kehidupan keluarga Rajoo sangat miris, mirip film-film yang berlatar belakang tahun 50-an

Rajoo menjadi tumpuan satu-satunya dalam keluarga mereka untuk mengentaskan kemiskinan yang di dera oleh keluarganya. Hal ini berakibat, Rajoo mulai kehilangan kepercayaan dirinya dan dilingkupi ketakutan. Ini berakibat sampai psikologisnya. Ia sebenarnya ‘briliant’, namun ketakutan itu telah mematahkan semangatnya sehingga kebrilianannya tidak terlalu berguna dalam menjalani kehidupannya di kampus.
Jangan-Mengejar-Kesuksesan.-Tapi,-Kejarlah-Kesempurnaan

Selain Rajoo, terdapat pula Farhan. Nasib Rajoo dan Farhan hampir mirip. Cuman kondisi ekonomi keluarga Farhan lebih jauh sedikit dibanding Rajoo. Farhan mempunyai minat dan bakat dalam bidang fotografi, tapi oleh ayahnya ia dikehendaki menjadi insinyur. Maka apa yang terjadi, prestasi belajarnya tidak pernah meningkat. Bersama Rajoo, ia menjadi mahasiswa dengan nilai terbawah di kampusnya.
Rancho menasehati temannya bahwa memang kita haru serius belajar. Namun, hal ini bukan semata persoalan lulus saja. Tetapi, lebih daripada itu bahwa dengan belajar kita harus membesarkan jiwa kita.
Jika kita ingin menarik cerita ini dalam kehidupan kampus di Indonesia. Maka, persoalan yang dihadapi oleh Rajoo ini banyak juga dihadapi oleh mahasiswa di Indonesia. Mereka belajar di universitas bagai robot dan ujungnya hanya menjadi ‘pencari kerja’.
Film ini memberikan kritik tentang sistem pendidikan yang ada. Titik kritisnya terutama tentang metode pengajaran di universitas yang hanya menitik beratkan pada aspek penguasaan materi saja. Namun, jiwanya tidak dibina dengan baik sehingga dalam film tersebut itu juga diceritakan seorang mahasiswa bunuh diri dikarenakan ‘frustasi’. I quit
Qoute di atas juga ingin memberikan pelajaran bahwa yang perlu dikejar adalah kualitas, bukan berhenti dan puas dengan kuantitas. Akibatnya, bisa kita lihat bahwa pelajaran di sekolah atau di kampus hanya dijadikan sebagai bahan hafalan namun aspek pemahaman sangat jauh.

Berkutat hanya pada teks book tanpa melihat dengan jelas fakta yang ada. Ini akan membuat hanya dihasilkan manusia yang seperti robot. Diperintah kemudian langsung melaksanakan. ‘Pernahkah kalian berpikir sebelum mencari kedua arti di atas di kamus bahwa pelajaran apa yang akan saya dapatkan hari ini‘, terang Rancho saat dipaksa oleh rektornya memberikan kuliah di hadapan teman-temannya.

Kesempurnaan yang di maksud Rancho dalam film ‘3 Idiots’ adalah kampus seharusnya tidak terlalu mementingkan sistem ‘kasta’ ranking. Seharusnya, dunia pendidikan bukan seperti perlombaan. Tetapi, harusnya sekolah atau kampus menunjukkan mana ‘kelemahan’ yang harus ditingkatkan lagi oleh peserta didiknya. Menunjukkan kelebihan yang dimiliki, sembari memberikan solusi atas kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya.
Prinsip mengejar kesempurnaan inilah yang ingin disampaikan dalam qoute tersebut.
Manusia tidak ada yang sempurna. Disaat ia terus bergerak memperbaiki dirinya maka disitulah letak ‘kesempurnaan’ ia sebagai seorang makhluk. Mendayagunakan segala potensinya, bermaksimal diri, mengejar yang lebih abadi dibanding yang semu. ‘Sukses 4 tahun di kampus, namun mengorbankan 40 tahun umur selanjutnya‘.
Apa yang terjadi selanjutnya. Rajoo akhirnya paham dengan persoalan hidupnya. Ia kemudian menjadi orang yang berani dalam menghadapi kehidupannya. Ia sempat melakukan aksi bunuh diri, melompat dari lantai 3, kantor rektornya.
Ia menyampaikan bahwa Tuhan masih memberinya kesempatan untuk hidup maka ia harus berani menghadapi kehidupannya.
Ia telah belajar memahami posisinya. Jiwanya telah lapang. Jiwanya telah besar untuk menghadapi kehidupan. Diterimanya kehidupannya sembari terus memperbaiki dirinya secara ‘kualitas’.
Di akhir cerita, Rancho akhirnya sukses gemilang dan menghilang 10 tahun. Setelah mereka bertemu kembali, Rancho yang ternyata bernama asli ‘Phunsukh Wangdu’ ternyata memuji riset yang dilakukan oleh Rajoo. setiap pagi ia membaca blog pribadi dari Rajoo. Selain itu ia juga mengoleksi semua album foto dari Farhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *